Arsenal kini baru saja menelan kekalahan pahit di final Liga
Europa, Kamis (30/5) dini hari WIB, Baku Olympic Stadium, Azerbaijan. Bermain
melawan Chelsea, The Gunners tidak berdaya dan telah menyerah 1-4. Mimpi untuk
bermain di Liga Champions musim depan pun sirna.
Setelah gagal menembus empat besar klasemen akhir Premier
League, final ini ialah satu-satunya jalan yang tersisa bagi Arsenal supaya bermain
di Liga Champions musim depan. Sayangnya, mereka gagal memanfaatkan kesempatan
tersebut.
Biar begitu, Arsenal ternyata masih punya satu cara lain
untuk kembali ke Liga Champions musim depan. Situasi ini melibatkan juara
Premier League, Manchester City yang tengah dalam investigasi UEFA terkait
pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Kasus Man City
Mengutip Express, peluang Arsenal belum benar-benar musnah.
Jika Man City terbukti bersalah, mereka bisa saja didiskualifikasi dari Liga
Champions musim depan. Kabar buruk untuk Man City, kabar gembira untuk Asenal.
Man City terus membantah telah melakukan pelanggaran, tetapi
UEFA telah melimpahkan kasus pada Club Financial Control Body awal bulan ini.
Nasib Man City tengah dipertaruhkan.
Kabarnya, pihak UEFA bakal terus mendorong Man City untuk
mendapatkan hukuman larangan bermain satu tahun di Liga Champions. Man City
memang masih bisa mengajukan banding, tetapi jika kasus itu tergolong berat,
banding niscaya ditolak.
Menguntungkan Arsenal
Jika hukuman itu terwujud, Arsenal bisa mengambil jatah
tiket Man City sebab mereka merupakan tim terbaik berikutnya di Premier League.
The Gunners berada di peringkat kelima, hanya selisih satu poin dari peringkat
keempat.
Sayangnya, melihat rumitnya kasus ini, UEFA bisa saja
menjatuhkan hukuman larangan untuk Man City di musim 2020/21, bukan musim
2019/20 nanti. Nasib Arsenal ada di tangan UEFA.
Satu yang pasti, kegagalan menembus Liga Champions bakal
berimbas pada banyak hal. Arsenal bakal kesulitan mendatangkan pemain-pemain
top, juga lebih mudah kehilangan pemain terbaik mereka.
Artinya, perkembangan Arsenal musim depan bisa saja berjalan
lambat. Tanpa tambahan pemain yang tepat, Unai Emery bakal kesulitan membentuk
tim sesuai keinginannya.

