Gara-Gara Paulo Dybala, Manchester United Jadi Geger Sendiri



Tim rekrutmen Manchester United disebut terbelah lantaran sudah berbeda pendapat soal gagasan mendatangkan bintang Juventus, Paulo Dybala. Separuh percaya Dybala juga bisa meningkatkan kualitas Setan Merah, sebagian lagi masih meragukan kemampuan dari pemain Argentina itu.

Menurut Express, MU terus dihubungkan dengan Dybala pada beberapa pekan terakhir. Kemampuan Dybala juga masih luar biasa, tetapi dia sangat sulit mendapatkan menit bermain sejak kehadiran Cristiano Ronaldo di Turin.

Dybala juga lebih banyak duduk di bangku cadangan, dan karena itulah gagasan meninggalkan Juventus tampak sangat menjanjikan. Dybala juga masih punya segudang potensi yang belum dimaksimalkan, dan Juve tak bisa mewadahi perkembangannya.

MU juga muncul sebagai calon klub yang menaruh minat pada Dybala. Ole Gunnar Solskjaer membutuhkan pemain-pemain berkualitas, dan Ed Woodward sangat yakin Dybala juga bisa menjadi nama besar yang tepat untuk mendongkrak kualitas MU.

Biar begitu, MU juga paham betul harga jual Dybala tak akan murah. Woodward sudah pernah menghabiskan banyak uang supaya mendatangkan pemain-pemain seperti Angel Di Maria, Paul Pogba, dan juga Romelu Lukaku. Pemain-pemain itu membantu MU pada sisi komersial.

Kasus Dybala sedikit berbeda. Potensi Dybala masih belum maksimal, namun dia hanya mencetak lima gol liga kepada Juventus musim lalu. Performa inilah yang membuat tim rekrutmen MU menjadi terpecah.

Pada performa terbaiknya, Dybala juga bisa memenangkan pertandingan seorang diri. Dia bahkan pernah dibandingkan dengan Lionel Messi pada beberapa waktu lalu, dianggap menjadi pewaris kehebatan Messi.

Tapi, sejak kehadiran Ronaldo, Dybala mundur di balik layar dan telah terabaikan.

Peran Dybala
Menurut laporan tersebut, Dybala juga jelas akan menambahkan dimensi baru pada lini serang Setan Merah. Dybala juga bisa bermain di belakang striker, dan akan menjadi kunci memaksimalkan kemampuan Marcus Rasfhord di pos ujung tombak.

Tidak hanya itu, Dybala juga bisa bermain di sisi sayap dan menjadi striker tengah. Kemampuan serbabisa ini sesuai dengan kebutuhan MU. Ole Gunnar Solskjaer jadi bisa menerapkan beberapa taktik berbeda.

"Ini cukup aneh. Kemampuan Dybala tak perlu diragukan lagi. Tapi, jika anda mengamati Serie A, dia juga hanya mencetak lima gol dan empat assists pada tim Juventus yang jauh lebih unggul dari tim-tim lainnya," ujar analis ESPN FC Steve Nicol.

Nicol percaya Paulo Dybala akan membantu Manchester United, pertanyaannya mengapa MU rela mengambil risiko itu?